Minggu, 28 April 2013

Puisi Eto Kwuta/Golgota



 Golgota I

Batu-batu di bukit itu
Menggerutu perih-sedih penuh duka
Tangisi tubuh letih terpecah di ranjang maut:
Diam-seram

Kau ukir pergi-Nya dengan liar
Memaggut darah bersimbah darah dan air
Yang tertumpah bersama tetes waktu
Indah mengalir lembut di kepalaku.

Golgota II

Aku menjalang
Resah
Melambung padamu. Bagai ranting zaitun terliuk-liuk
Dalam diam
Terpecah, lalu patah

Oh Golgota! Golgota! Golgota!

Dukaku seribu tahun menombakmu
Menancap dinding batumu, memburu
Retak-retak bisumu, memagut separuh
wajahmu, melahap karya
cinta dan dengki.

Aku membeku
Bagai bungkahan es
Meleleh padamu. Bagai rintik-rintik hujan
Tumpah ke bumi
Mengecup diam bebatuan
Seperti air mukamu

Golgota! Oh Golgota! Golgota!

Adakah yang seperti Dia?
Memilih terpaku di puncakmu?
Di puncakmu
Di puncakmu

Oh Golgota!

Unit Arnoldus, 2 Maret 2013.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

September dan Kitab Suci

Agustus sudah pergi. September datang seperti sedang berlari. Angin kencang tak digubrisnya. Dingin kota Ende tak berarti di dalam tubuhnya....