Minggu, 28 April 2013

Puisi Eto Kwuta/Tentang Pemimpi





Tentang Pemimpi (1)
 
Di tebing waktu
Membuntut musim yang terus meruncing
Sisakan keping-keping rindu
Patah tumbuh hilang berganti
Mendiami hati seorang perantau

Akankah mimpi dia jadi setitik tanur
Menyala pada tapal cita yang semarak
Atau ‘kan berubah jadi kuntum
Menghiasi pagi hari di sini

Barangkali dia terselip
Terpekur dan tertambat pada aura zaman yang terus memanggil
Hingga rasa kecut melekat

Tentang Pemimpi (2)

Galau membingkai setiap musimmu
Serupa kabut hitam memburu langkahmu
“Apa benar mimpi itu seperti kabut hitam menghantui hayalmu?”

Masih ada rembulan mengintip di balik awan itu
Dan selaksa bintang menyemaraki duniamu
Apa kau takut memetiknya?
Datanglah malam ini
Pasti habis gelap ini terbitlah terang
Barangkali kau memetik matahari esoknya

                                                            St. Mikael, 07 mei 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

September dan Kitab Suci

Agustus sudah pergi. September datang seperti sedang berlari. Angin kencang tak digubrisnya. Dingin kota Ende tak berarti di dalam tubuhnya....